Kembali ke Titik Keraguan

Dalam perjalanan hidupnya seseorang harus kembali ke sebuah titik. Apakah itu? Adalah hal yang disebut keraguan.
Sepasang kekasih sepanjang waktu perjalanannya suatu waktu akan meragukan cinta, kesetiaan dan perasaan pasangannya. Ini adalah titik penting dalam perjalanan cintanya. Sebab bermula dari keraguan akan sampai pada pengetahuan bahwa perasaan pasangannya tulus dan mengasihi. Perasaan ragu yang menderanya akan menuntun pada pilihan apakah dia akan terus menerus terjebak pada pikiran negatif dengan bersikap ragu dan curiga. Ataukah dia akan melihat keadaan sekeliling yang dapat membuatnya merasa yakin dan mengalami perasaan positif bahwa pasangannya masih menyayanginya sebagaimana adanya. Hijab atau selubung keraguan ini akan terangkat melalui bukti empiris yang dilihatnya dan datangnya pengatahuan yang dapat dirasakannya
Jika perjalanan cintanya demikian mulus dan sempurna tentu akan terasa bosan dan menjemukan.
Sungguh besar ksrunia Allah kepada manusia. Bahkan apa yang disebut dengan keraguan. Mungkin sebagian dari kita memilih mempertanyakan, mengapa Allah juga memberi kesempatan kepada manusia untuk merasakan persaaan-perasaan tidak enak, sakit, dan termasuk diantaranya adalah "ragu". Sebab dengan cara demikian Allah membuat jiwa manusia tsb bertambah matang ruhnya. bertambah kuat jiwanya. Bertambah teguh rasanya. Allah membuat perasaan manusia naik dan turun untuk memperlihatkan betapa nikmat jika kita sampai pada pengetahuan tentang kebenaran.
Bahkan iman atau kepercayaan mansia terhadap Tuhan dan keyakinannya demikian juga "bertambah" dan "berkurang" dalam perjalanan waktu. Semua ini adalah proses untuk menguatkan rasa iman seorang hamba sebab jika hamba sampai pada pengetahuan betapa besar kasih sayang Tuhannya bertambahlah kuat rasa syukur dan imannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh & Idaman

@Rangga Umara, Komitmen lebih mulia daripada Cinta