Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

memoar of chrisye

…bahwa menjadi besar bukanlah suatu kebetulan. Saya –kita- pribadi tak mempercayai faktor kebetulan. Saya yakin bahwa segala pencapaian sebetulnya memiliki proses yang kerap tidak disadari. Waktulah yang akan membuktikan bahwa setiap detik yang kita lewati, setiap tindakan yang kita lakukan dan setiap keputusan yang kita ambil memiliki kontribusi apa yang apa yang akan kita raih kelak. …bahwa kesabaran, keseriusan dan tanggung jawab adalah modal yang sangat absolute agar dunia apapun yang kita pijak menjadi tidak sia-sia. Jadikan rasa dalam diri anda menjadi nyawa yang sangat berharga bagi jalan anda ke depan. Anda boleh tidak memiliki apapun, tetapi apabila anda setia pada nurani dan mau memperjuangkan itu, anda telah memulai perjalanan… (- memoar of chrisye -)

kematian

Ketahuilah.. Hidup di dunia fana ini cuma sekejap, bila yang MAHA KEKAL menjadi fokos kita. Oleh karenanya jika engkau melihat dengan cahaya hatimu, engkau akan menyadari betapa singkat WAKTU (- dunia ) kita, dan begitu cepat AKHIRAT kita. Segala pesona dunia hanyalah kilauan dan cerminan keindahan surga yang sempurna. Hati yang suci tak akan ternoda oleh kilauan dan kekacauan dunia ini, serta akan senantiasa siap menyongsong kematian.. (- bayangan tentang kematian itu lebih mirip dengan suasana putih di sekeliling kita. Badan yang terbujur tak mampu bergerak padahal kehendak mengatakan lain. Sungguh bukan suasana gelap yang menyeramkan. Percayalah Tuhan selalu baik -)

Dengkur seorang istri

Adakalanya seorang istri dituntut untuk tidak tidur mendengkur (= mis ,) alasannya, demi kepuasan tampilan artistik di depan mata suaminya. Padahal bisa jadi sang suami mungkin malah tidur dengan mulut terbuka lebar, liur menetes bahkan dengkur yang sedemikian nyaring, yang tentu saja sama sekali tidak indah tampilannya dan mungkin tidur istrinya jadi terganggu. Hal ini bisa jadi hanya dipicu oleh superioritas sang suami (atau: istri) tanpa sebuah usaha instropeksi diri. Dimana kita jarang atau tidak memberi “ruang” kepada orang lain, siapapun dia, sebuah tampilan buruk. Sesuatu yang tidak memenuhi selera artistik versi kita. Padahal kita sendiri bisa buruk, bahkan lebih buruk. Ada hal-hal yang harusnya kita mengerti sebagai perilaku yang manusiawi. Dimana kita tidak berhak menuntut lebih banyak kepada orang lain tentang sebuah keartistikan demi memuaskan nilai kita. Demikian juga sebaliknya. Jadi dengkur seorang istri masih tetap tidak indah, kita tidak perlu mengoloknya dan ia