Aku pernah mendekam dalam kesedihan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Terhina, kecewa, dan merasa malu. Duduk di sudut alamari baju seperti masa kecilku. Semua gelap, dan aku mewakilkannya pada kegelapan di almari itu. Aku tidak bisa tidur. Aku membenci datangnya pagi kemudian siang. Aku begitu menunggu datangnya malam. Kuharap kantuk membawa pergi rasa sedihku. Bahkan air mata, saat itu tak pernah cukup. Penyesalan datang seperti gelombang. Bergulung-gulung, datang terus menerus tak ada hentinya. Aku bahkan jadi merasa sangat tahu seperti apa keinginan mereka yang bunuh diri.....itu dulu. Untunglah manusia dianugerahi khilaf dan lupa. Jadi aku tetap bisa mengenangnya.
@Rangga Umara, Komitmen lebih mulia daripada Cinta
KOMITMEN LEBIH MULIA DARIPADA CINTA 1. Saat kita ingin melepaskan seseorang...ingatlah pada saat kita ingin bersamanya. 2. Saat kita mulai tidak mencintainya...ingatlah saat kita jatuh cinta pertama kali padanya 3. Saat kita mulai bosan kepadanya...ingatlah saat-saat terindah bersamanya 4. Saat kita ingin menduakannya...bayangkan dia yang selalu setia 5. Saat kita ingin membohonginya...ingatlah di saat dia jujur pada kita 6. Rasakan arti kehadirannya, jangan sampai satt dia sudah tidak di sisi kita, kita baru menyadari arti kehadirannya 7. Saat kita merasa nggak ada indah-indahnya hubungan sama dia...yakin????...atau memang kita sudah pikun?!? 8. Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, jangan terbiasa dengan kehilangan, biasakan menjaga yang kita punya 9. Jika kita tidak memiliki apa yang kita sukai, maka sukailah apa yang kita miliki saat ini 10. Saat kita selalu melarikan diri dari ketidakpuasan
Komentar
Posting Komentar